Realisasi Investasi Migas Indonesia: Banyak Tantangan dan Prospek di Tengah Fluktuasi Harga Minyak?

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan bahwa realisasi investasi sektor hulu migas di Indonesia per April 2024 baru mencapai US$3,74 miliar atau sekitar Rp60,8 triliun (asumsi kurs Rp16.260 per US$). Angka ini baru mencapai 21% dari target investasi migas nasional tahun ini yang sebesar US$17,7 miliar atau Rp287,8 triliun.

Padahal, harga minyak mentah dunia sempat melonjak pada awal April 2024, mencapai level US$91,17 per barel untuk jenis Brent, yang merupakan harga tertinggi sejak tahun 2023.

“Investasi kita catat target yang tinggi tahun 2024 sebesar US$17,7 miliar dan realisasi hingga April 2024 adalah US$3,74 miliar,” ungkap Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Dari target investasi sebesar US$17,7 miliar tersebut, rencana investasi untuk kegiatan eksplorasi mencapai US$1,8 miliar, meningkat dari realisasi pada 2023 yang hanya sebesar US$0,9 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen yang lebih besar dalam upaya eksplorasi migas guna meningkatkan cadangan energi nasional.

Di sisi produksi, lifting minyak hingga April 2024 tercatat rata-rata 576,3 ribu barel per hari (bph), atau sekitar 90,7% dari target tahun ini yang sebesar 635 ribu bph. Sementara itu, realisasi salur gas hingga April 2024 mencapai 5.193 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau 89,8% dari target tahun ini sebesar 5.785 MMSCFD.

Kondisi ini menandakan bahwa meskipun realisasi investasi masih jauh dari target, sektor hulu migas Indonesia tetap menunjukkan kinerja produksi yang cukup stabil.

Pada perdagangan pagi hari ini waktu Asia, Kamis (30/5/2024), harga minyak tercatat naik ke level US$83,68 per barel untuk jenis Brent, dan US$79,31 untuk WTI. Kenaikan harga minyak ini diharapkan dapat mendorong minat investasi lebih lanjut di sektor hulu migas Indonesia, sehingga target investasi dapat lebih mudah tercapai.

Realisasi investasi yang masih rendah ini memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat kegiatan investasi, terutama di tengah fluktuasi harga minyak global yang kerap kali memberikan dampak signifikan pada sektor energi. Upaya kolaboratif antara pemerintah, SKK Migas, dan perusahaan migas menjadi kunci untuk mencapai target ambisius yang telah ditetapkan untuk tahun ini.

Dengan demikian, langkah-langkah strategis untuk meningkatkan realisasi investasi dan optimisasi produksi perlu terus dilakukan guna memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor hulu migas di Indonesia.

Demikian informasi seputar realisasi investasi sektor migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wallpaper-Nature.Com.