Kisah Sukses: Investasi di Wonogiri Melonjak Tiga Kali Lipat dalam Setahun

Investasi di Wonogiri telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri pada tahun 2022, jumlah investasi yang masuk mencapai Rp1,997 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan, tiga kali lipat lebih tinggi daripada investasi pada tahun 2021 yang sebesar Rp643,5 miliar. Bahkan, hingga akhir semester I tahun 2023, investasi di Wonogiri sudah mencapai Rp1,3 triliun.

Pertumbuhan investasi ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah usaha dan investor. Pada tahun 2022, terdapat 25.503 usaha atau investor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Wonogiri. Jumlah ini meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya terdapat 7.412 investor. Semester pertama tahun 2023 menunjukkan partisipasi dari 18.115 investor.

Dari total nilai investasi tahun 2022, sekitar 94,43% atau Rp1,886 triliun berasal dari lima kecamatan tertentu di Wonogiri. Kecamatan-kecamatan tersebut memiliki daya tarik yang kuat bagi para investor, menciptakan pusat-pusat ekonomi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Menurut Sriyanto, Kasi Data DPMPTSP Wonogiri, lima kecamatan tersebut juga memberikan dampak positif pada peningkatan jumlah usaha dan penyerapan tenaga kerja. Sekitar 99,02% dari jumlah usaha yang berinvestasi di Wonogiri pada tahun 2022 adalah usaha mikro dan kecil. Khususnya di Kecamatan Wonogiri, yang mencatatkan nilai investasi tertinggi sebesar Rp1,151 triliun, terdapat 3.007 usaha. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Wonogiri didorong oleh sektor perdagangan eceran, terutama dalam bidang makanan dan minuman.

Namun, perbedaan terlihat di kecamatan lain seperti Manyaran, yang juga termasuk dalam kawasan industri. Meskipun memiliki nilai investasi sebesar Rp21,5 miliar, jumlah usaha di Manyaran hanya mencapai 855. Hal ini menggambarkan variasi dalam jenis usaha dan sektor ekonomi di Wonogiri.

Sriyanto menekankan bahwa tingkat daya saing usaha suatu wilayah dapat dilihat dari kombinasi nilai investasi, jumlah usaha, dan penyerapan tenaga kerja. Analisis ini memetakan kecamatan mana yang memiliki daya saing investasi tinggi di Wonogiri.

Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja terpusat di dua kecamatan, yaitu Ngadirojo dan Selogiri. Mayoritas dari perusahaan ini bergerak di sektor garmen dan produksi pakaian. Dengan 491 perusahaan yang memiliki lebih dari 10 karyawan, Wonogiri juga menciptakan lapangan kerja sebanyak 29.547 tenaga kerja per Oktober 2023.

Penting untuk dicatat bahwa pertumbuhan investasi di Wonogiri tidak hanya menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga membawa dampak sosial, seperti peningkatan jumlah lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat setempat. Dengan terus mengoptimalkan potensi ekonomi dan mendukung berbagai sektor, Wonogiri dapat menjadi contoh sukses dalam mengelola pertumbuhan ekonomi lokal.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi di Wonogiri. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wallpaper-nature.com.