PLTA Kayan dan Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan

PLTA Kayan merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan dibangun akhir tahun 2019 ini.

PLTA Kayan yang dibangun di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, ditargetkan dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW). Pembangunan PLTA tersebut sejalan dengan beberapa langkah pemerintah termasuk pemindahan ibu kota baru.

Dilansir dari kontan.co.id (31/8/2019) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mencatat jika kebutuhan listrik di ibu kota baru (Kalimantan Timur) membutuhkan daya listrik sebanyak 4.000 MW.

PLTA Kayan, EBT Kalimantan

Terkait dengan pemenuhan listrik di ibu kota baru yang besar tersebut, PLN dan pemerintah telah berencana untuk menggenjot sumber daya dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) adalah lembaga yang diajak bekerja sama dengan PLTA, terkait perencanaan infrastruktur yang terintegrasi di ibu kota baru, (termasuk kelistrikan).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S, dilansir dari Kontan menyatakan  jika kebutuhan listrik Ibu Kota baru dapat mencapai 4.000 MW.

Kapasitas besar tersebut menurut Haryanto dapat diperoleh dari pembangkit eksisting, dan juga akan dipenuhi dari pembangkit baru yang akan dibangun secara bertahap dan memprioritaskan sumber EBT.

“Itu akan bertahap pengembangannya. Di sana banyak sumber EBT, seperti Sungai Kayan sampai 6.000 MW dan potensi lain. Pokoknya, PLN berkomitmen menyesuaikan dengan perencanaan pemerintah,” ungkap Haryanto.

02 Senja di Sungai Kayan tribun Kaltim
Senja di Sungai Kayan (tribun Kaltim)

Terkait dengan kebutuhan listrik di Kalimantan yang akan bertambah, PLN sudah sewajarnya untuk memperkuat jaringan transmisi. Jaringan transmisi adalah kabel-kabel penghubung sumber listrik ke beberapa lokasi atau konsumen.

Pembangunan jaringan transmisi di Kalimantan sendiri sebenarnya sudah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019–2028.

Kemudian untuk saat ini jaringan listrik di Kalimantan adalah di Kalimantan Utara-Timur-Selatan yang terhubung dengan interkoneksi 150 kilo Volt (kV). Transmisi atau jaringan listrik baru yang akan dibangun rencanang akan memiliki tegangan 500 kV.

Sebagaimana yang diungkapkan Haryanto, pembangunan jaringan listrik di Kalimantan akan dimulai secara bertahap mulai tahun depan, hal tersebut bersamaan dengan proyek groundbreaking ibu kota baru.

PLN saat ini tengah melakukan pengkajian atas kemungkinan penggunaan EBT agar mencapai angka 100 persen. Hal tersebut melebihi permintaan Bappenas yang meminta suplai EBT 39 persen di ibu kota baru.

Perlu untuk diketahui, PLTA Sungai Kayan akan dibangun secara bertahap dalam lima bendungan. Pembangunan yang dimulai dari akhir tahun 2019 atau awal tahun 2019, dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024.

Pembangunan PLTA Kayan sendiri sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai proyek strategis nasional (PSN). Hal tersebut sudah diatur berdasar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2018.

Lantaran masuk dalam PSN, pembangunan PLTA Kayan secara periodik (terkait dengan perkembangannya) akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Hal tersebut membuat pembangunan semakin terkontrol.