PLTA Kayan Dibangun, Dua Desa di Kabupaten Bulungan Akan Direlokasi

Pembangunan PLTA Kayan dengan kapasitas 9.000 megawatt akan segera dibangun pada akhir tahun ini. Dua desa di Kabupaten Bulungan akan dipindahkan.

PT Kayan Hidro Energi akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 9.000 megawatt (MW) di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara)

Kedepan, listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan disalurkan ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning. Selain itu, daya yang dihasilkan juga akan dimanfaatkan sebagai ketahan energi di Kalimantan.

Akan tetapi, ada 160 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni 2 desa di Kabupaten Bulungan yang terkena dampak dari pembangunan mega proyek tersebut.

Lantas, bagaimana nasib warga yang terdampak pembangunan PLTA Kayan?

g2. gambar PLTA Three Gorges Dam common wikimedia
Gambar PLTA Three Gorges Dam (Commons Wikimedia)

Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi Khaerony mengatakan, perusahaan akan melakukan relokasi bagi warga yang terkena imbas dari pembangunan salah satu proyek strategis nasional di Kaltara ini.

Khaerony memaparkan, para warga akan diboyong ke pemukiman yang lebih tinggi guna menghindarkan penduduk dari terjangan banjir yang kerap menerpa akibat luapan Sungai Kayan.

“Relokasi, kenapa relokasi dua desa, karena sebenarnya saat musim hujan air Sungai Kayan meluap. Dua desa itu banjir hampir rutin setiap tahun,” jelas Khaerony di Jakarta, Rabu (21/8/2019) seperti dikutip dari Tirto.id.

“Jadi karena kejadian alam yang selalu berulang, maka relokasi desa yang lebih tinggi,” tambahnya.

Pihak Kayan Hidro Energi menyebutkan mereka telah melakukan upaya agar masyarakat yang terkena dampak pembangunan dapat difasilitasi dengan baik.

Misalnya saja, warga diberi kebebasan untuk menentukan sendiri lokasi yang akan menjadi tempat tinggal mereka nantinya.

Dia menambahkan, proses relokasi masyarakat juga tidak terlalu sulit. Pasalnya jumlah warga yang akan dipindahkan tidak begitu besar. Hanya saja, PT KHE membutuhkan tanah yang sangat luas karena desanya juga luas.

“Masyarakat yang tentukan, kenapa di daerah itu, karena ada story dari nenek moyang. Itu masyarakat yang minta dan kami hanya fasilitasi,” katanya.

Adapun pembangunan PLTA Kayan ini, akan didirikan di atas tanah seluas hampir 26 ribu hektare. Untuk pengerjaannya sendiri akan dilakukan dalam lima tahap pembangunan.