Ketar-ketir Inflasi di Jawa Tengah yang Lampaui DKI Jakarta, BUMD Harus Diperkuat?
Inflasi di Jawa Tengah dikabarkan telah melampaui daerah DKI Jakarta. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memperkuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) demi mengendalikan inflasi.
“Peran BUMD memanajemen stok sangat penting. Jadi stok di Jawa Tengah perlu diamankan sebelum dibawa ke Jakarta agar harga barang tidak naik,” ujar Bustanul dalam webinar “Strategi Menjaga Inflasi dan Ketahanan Ekonomi Daerah di 2023” di Jakarta pada Kamis, 13 Januari.
Tahun lalu, inflasi di Jawa Tengah mencapai 5,63 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 5,5 persen dan DKI Jakarta 5,51 persen. Selain itu, sambung Bustanul, kerja sama Jateng dengan daerah lain juga perlu diperkuat karena dipandang belum efektif dalam menjaga tingkat inflasi.
“Bentuknya bisa apa saja, seperti kombinasi kerja sama business to business atau government to government,misalnya dengan kontrak farming,” imbuhnya soalnya inflasi di Jawa Tengah.
Di samping itu, pemerintah Jawa Tengah juga bisa bekerja sama terkait pergudangan dengan daerah lain yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Apabila imbauan itu dilakukan, menurut Bustanul, pengendalian Inflasi di Jawa Tengah bisa terkendali dengan arahan Presiden Jokowi. Dalam hal ini, menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok dengan mengatasi kendala produksi dan distribusi. “Presiden Jokowi juga menyarankan agar meningkatkan nilai tambah sektor pertanian sehingga memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” terangnya.