Industri Migas Hadapi Tantangan Baru di Tengah Tren Investasi Eksplorasi, Makin Susah?
Di tengah ketidakpastian harga minyak dunia, perusahaan industri migas (minyak dan gas bumi) mulai menunjukkan tren baru dalam investasi migas. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menyatakan bahwa investor kini kembali melirik sektor eksplorasi migas setelah sempat mengalihkan dana mereka ke energi terbarukan.
Hal itu terjadi meskipun Internal Rate of Return (IRR) dari energi baru dan terbarukan (EBT) tergolong rendah, yaitu maksimal 14%. Eddy menjelaskan bahwa meskipun dana untuk sektor migas tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, tren investasi industri migas kembali ke eksplorasi ini menjadi bukti bahwa sektor migas masih relevan di tengah transformasi energi.
“Investor kini mulai mengalihkan kembali dana mereka ke sektor eksplorasi migas, khususnya karena tantangan IRR di sektor energi terbarukan,” ujar Eddy dalam acara Leaders Forum, Kamis (12/9).
Namun, tantangan bagi Indonesia masih besar, terutama karena eksplorasi migas harus dilakukan pada blok baru, sementara blok-blok yang ada sudah tergolong tua atau matang. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia perlu memiliki regulasi dan insentif yang mendukung eksplorasi migas, terutama pada blok-blok baru tersebut.
“Ada 11 isu di sektor migas yang perlu diselesaikan, termasuk insentif fiskal. Jika regulasi ini bisa diperbaiki, eksplorasi baru akan mendapatkan dorongan yang signifikan,” tambah Eddy.
Di sisi lain, industri migas global saat ini juga tengah menghadapi kendala anggaran, terutama akibat tekanan untuk tidak hanya berinvestasi di sektor migas, melainkan juga di sektor energi terbarukan. Eddy menekankan bahwa pengembangan energi terbarukan dan energi fosil harus berjalan beriringan dan tidak saling meniadakan.
Tantangan lain juga muncul dari pasar global, di mana harga minyak mentah yang anjlok hingga US$70 per barel menciptakan tekanan bagi produsen minyak. Bahkan, beberapa trader komoditas seperti Glencore Plc dan Gunvor Group mengalami penurunan laba. Di tengah ketidakpastian ini, industri migas Indonesia perlu adaptasi agar tetap kompetitif di pasar global.
Demikian informasi seputar kondisi industri migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wallpaper-Nature.Com.