Presiden Jokowi Girang: Indonesia Naik Kelas Lagi, Kini Masuk Upper Middle Income

Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengumumkan kabar baik bagi Indonesia, bahwa Bank Dunia telah memasukkan negara ini ke dalam kategori upper middle income atau berpenghasilan menengah atas. Hal ini merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi yang kembali mencapai angka di atas 5 persen. Sebelumnya, akibat pandemi COVID-19, Bank Dunia menurunkan status Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah.

“Bank Dunia per Juli 2023 telah memasukkan Indonesia kembali ke dalam grup negara berpenghasilan menengah atas. Ini merupakan proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke grup negara berpenghasilan menengah bawah pada tahun 2020 akibat pandemi,” ujar Jokowi dalam arahannya dalam Sidang Kabinet.

Meskipun perekonomian telah mengalami perbaikan, Presiden Jokowi menekankan bahwa masih ada tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan, terutama pada paruh kedua tahun ini. “Namun demikian, situasi yang kita hadapi di paruh kedua tahun 2023 ini tidaklah mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal,” katanya.

Beberapa tantangan yang perlu diwaspadai Indonesia, menurut Jokowi, adalah ketidakstabilan lingkungan global akibat ketegangan geopolitik yang masih berlangsung. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan di dalam negeri, termasuk penurunan kinerja ekspor.

Selain itu, berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global akan terus berlanjut pada tahun ini. Misalnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya sebesar 2,8 persen, Bank Dunia bahkan lebih rendah dengan prediksi 2,1 persen, dan OECD memperkirakan 2,6 persen.

Tidak hanya itu, adanya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga global yang diperkirakan masih akan berlanjut bahkan hingga tahun depan juga menjadi perhatian. Hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat inflasi di seluruh dunia.

“Kita harus memperhatikan hal ini dengan baik. Inflasi global juga masih relatif tinggi, serta fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral, dan berbagai indikator awal untuk konsumsi dan produksi menunjukkan adanya perkembangan yang positif namun juga ada yang melemah. Hal ini juga harus kita perhatikan dengan hati-hati,” tambah Presiden Jokowi.

Dengan kesadaran akan tantangan-tantangan yang dihadapi, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi terus berkomitmen untuk mengatasi hambatan dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil. Meskipun masih ada tantangan di masa depan, langkah-langkah yang diambil menunjukkan bahwa Indonesia sedang dalam proses pemulihan yang baik dan siap untuk menghadapi tantangan global yang ada.